Senin, 29 Mei 2017

Penjelasan Tafsir as-showi QS. Yusuf ayat: 5



Penjelasan Tafsir as-showi QS. Yusuf ayat: 5
Sumber: Record pengajian tafsir Romo KH. Abdullah Sa'ad
Oleh: Chanifatur Rofiah

QS. Yusuf ayat: 5
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya: “Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".

Penjelasan ayat:
Ketika mendengar Nabi Yusuf cerita kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub “Ayah tadi malam saya mimpi ada sebelas bintang ada matahari dan bulan sujud kepadaku, lalu Nabi Ya’qub yang seorang rasul juga seorang Nabi yang mempunyai kebeningan jiwa yang tiada tandingannya tiada tara indahnya sehingga mampu menjadi al-Mir’atul mu’min atau al-mu’min al-muhaimin sehingga mampu melihat hal-hal yang dzahir termasuk arti dari mimpi tersebut, beliau (Nabi Ya’qub) mengatakan “Jangan menceritakan sebuah mimpi kepada saudaramu itu semua hanya akan membuat saudaramu berfikiran buruk kepadamu.” Karena saudara Yusuf itu orang yang alim maka akan memiliki rasa hasut pada Yusuf, sebab mereka faham betul arti dari bulan itu ayah, matahari itu ibu dan bintang sebelas adalah saudara Yusuf, dan jika mereka mengetahui mimpi dari Yusuf mereka akan berniat untuk menyingkirkan Yusuf.
Sesungguhnya Nabi Yusuf juga sudah mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya dengan tidak menceritakan kepada saudaranya, tapi kenapa Yusuf diceburkan ke dalam sumur? Karena mimpi itu bagian dari isyarah kehidupan, kalau memang itu bagian dari kebenaran. Tapi mimpi dari seorang nabi lebih diartikan sebagai wahyu ilahiyah yang pasti kebenaran yang mutlak. Dan benar, semua sudara Nabi Yusuf akan takhluk kepadanya. Dalam hal tersebut, proses untuk takhluknya saudara-saudara Yusuf yang pasti ada sekenario dari Allah swt. Tapi tidak ada salahnya jika Nabi Ya’qub mengatakan “ini jika kamu ceritakan kepada saudaramu, maka saudaramu akan berbuat jahat kepadamu dengan menyingkirkanmu.” Dan ketika dikorelasikan kalaupun tidak diceritakan akan tetap ada sekenario tentang saudara-saudaranya yang berbuat jahat, karena itu syarat pendidikan untuk seorang nabi dan rasul yang akan disakiti oleh saudaranya. Akan tetapi jika mimpi tersebut diceritakan  kemungkinan saudara-saudaranya akan lebih dahsyat menyakitinya.
Nabi Ya’qub mengatakan “Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia”. Beliau mengatakan seperti itu, artinya beliau memberikan rambu-rambu kepada Nabi Yusuf, jika Yusuf akan menjadi seorang yang luar biasa. Karena Nabi Ya’qub mengetahui bahwa Yusuf akan menjadi seorang rasul. Dan jika mimpi tersebut diceritakan, sedangkan saudara-saudara Yusuf masih ada yang mempunyai jiwa-jiwa setan yajrimaggam (yang berjalan pada diri manusia melalui jalur darah) dan jika setan itu ikut campura tangan maka meraka akan berbuat jahat dan Yusuf akan dimusuhi oleh sudara-saudaranya bahkan Yusuf akan diajak untuk berbuat kejahatan.

Pelajaran yang dapat diambil:
Ketika seseorang bermimpi maka orang tersebut tidak boleh menceritakan mimpi tersebut, kecuali kepada orang yang benar-benar dicintainya dan orang yang mencintainya atau kepada orang alim yang tidak memiliki rasa hasut.
Pendapat para ulama “mimpi dari seseorang yang baik itu bagaikan sesuatu yang terbang menuju tingkatan yang lebih tinggi, tapi jika mimpi tersebut diceritakan kepada seseorang yang mempunyai rasa hasut kepada dirinya maka mimpi yang terbang tadi akan turun lagi. Maka dari itu ada seseorang yang diberi sir yang besar, diantaranya karena  pintar menyembunyikan futuhat ar-rabbaniyah itu ditutup karena bisa menaikkan derajat.
Jika mimpinya buruk maka tidak boleh diceritakan. Dan jika bermimpi buruk ketika bangun tidur dianjurkan untuk meludah tiga kali ke arah kiri lalu membaca ta’awudz, maka mimpi buruk tersebut tidak akan menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAFSIR LUGHAWY

TAFSIR LUGHAWY Oleh: KM. Abdul Gaffar, S.Th.I BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Al-Qur’an al-karim merupakan hidangan ila...