Penjelasan Tafsir as-showi QS. Yusuf
ayat: 5
Sumber:
Record pengajian tafsir Romo KH. Abdullah Sa'ad
Oleh:
Chanifatur Rofiah
QS.
Yusuf ayat: 5
قَالَ يَا بُنَيَّ
لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ
الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya:
“Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".
Penjelasan ayat:
Ketika mendengar Nabi Yusuf cerita kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub
“Ayah tadi malam saya mimpi ada sebelas bintang ada matahari dan bulan sujud
kepadaku, lalu Nabi Ya’qub yang seorang rasul juga seorang Nabi yang mempunyai
kebeningan jiwa yang tiada tandingannya tiada tara indahnya sehingga mampu
menjadi al-Mir’atul mu’min atau al-mu’min al-muhaimin sehingga
mampu melihat hal-hal yang dzahir termasuk arti dari mimpi tersebut, beliau
(Nabi Ya’qub) mengatakan “Jangan menceritakan sebuah mimpi kepada saudaramu itu
semua hanya akan membuat saudaramu berfikiran buruk kepadamu.” Karena saudara
Yusuf itu orang yang alim maka akan memiliki rasa hasut pada Yusuf, sebab mereka
faham betul arti dari bulan itu ayah, matahari itu ibu dan bintang sebelas
adalah saudara Yusuf, dan jika mereka mengetahui mimpi dari Yusuf mereka akan
berniat untuk menyingkirkan Yusuf.
Sesungguhnya Nabi Yusuf juga sudah mengiyakan apa yang dikatakan
ayahnya dengan tidak menceritakan kepada saudaranya, tapi kenapa Yusuf
diceburkan ke dalam sumur? Karena mimpi itu bagian dari isyarah kehidupan,
kalau memang itu bagian dari kebenaran. Tapi mimpi dari seorang nabi lebih
diartikan sebagai wahyu ilahiyah yang pasti kebenaran yang mutlak. Dan benar,
semua sudara Nabi Yusuf akan takhluk kepadanya. Dalam hal tersebut, proses untuk
takhluknya saudara-saudara Yusuf yang pasti ada sekenario dari Allah swt. Tapi tidak
ada salahnya jika Nabi Ya’qub mengatakan “ini jika kamu ceritakan kepada
saudaramu, maka saudaramu akan berbuat jahat kepadamu dengan menyingkirkanmu.” Dan
ketika dikorelasikan kalaupun tidak diceritakan akan tetap ada sekenario
tentang saudara-saudaranya yang berbuat jahat, karena itu syarat pendidikan
untuk seorang nabi dan rasul yang akan disakiti oleh saudaranya. Akan tetapi
jika mimpi tersebut diceritakan
kemungkinan saudara-saudaranya akan lebih dahsyat menyakitinya.
Nabi Ya’qub mengatakan “Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata
bagi manusia”. Beliau mengatakan seperti itu, artinya beliau memberikan
rambu-rambu kepada Nabi Yusuf, jika Yusuf akan menjadi seorang yang luar biasa.
Karena Nabi Ya’qub mengetahui bahwa Yusuf akan menjadi seorang rasul. Dan jika
mimpi tersebut diceritakan, sedangkan saudara-saudara Yusuf masih ada yang
mempunyai jiwa-jiwa setan yajrimaggam (yang berjalan pada diri manusia
melalui jalur darah) dan jika setan itu ikut campura tangan maka meraka akan
berbuat jahat dan Yusuf akan dimusuhi oleh sudara-saudaranya bahkan Yusuf akan
diajak untuk berbuat kejahatan.
Pelajaran yang dapat diambil:
Ketika seseorang bermimpi maka orang tersebut tidak boleh
menceritakan mimpi tersebut, kecuali kepada orang yang benar-benar dicintainya
dan orang yang mencintainya atau kepada orang alim yang tidak memiliki rasa
hasut.
Pendapat para ulama “mimpi dari seseorang yang baik itu bagaikan
sesuatu yang terbang menuju tingkatan yang lebih tinggi, tapi jika mimpi
tersebut diceritakan kepada seseorang yang mempunyai rasa hasut kepada dirinya
maka mimpi yang terbang tadi akan turun lagi. Maka dari itu ada seseorang yang
diberi sir yang besar, diantaranya karena pintar menyembunyikan futuhat ar-rabbaniyah itu
ditutup karena bisa menaikkan derajat.
Jika mimpinya buruk maka tidak boleh diceritakan. Dan jika bermimpi
buruk ketika bangun tidur dianjurkan untuk meludah tiga kali ke arah kiri lalu
membaca ta’awudz, maka mimpi buruk tersebut tidak akan menjadi nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar